Selasa, 27 November 2012

Tren Mahasiswa Online


Masa-masa kuliah adalah masa yang dianggap mendewasakan diri. Tidak heran, banyak mahasiswa yang berusaha mandiri, dengan kuliah sambil bekerja paruh waktu. Namun sekarang, mereka tidak hanya bekerja di tempat orang, melainkan mahasiswa menjadi lebih kreatif, yaitu dengan membuka peluang usaha sendiri. Bukan bisnis besar, namun bisa menambah uang saku. Salah satu bisnis yang sedang marak dijalani oleh mahasiswa adalah bisnis online shop. Online Shopping, atau belanja melalui internet ini tengah digandrungi oleh banyak mahasiswa di universitas-universitas di Jakarta. Sehingga, banyak dari mereka yang menjadi pembeli, dan tidak sedikit juga yang memiliki bisnis ini.



Vina, mahasiswi semester 5 Fakultas Ilmu Komunikasi Universitas Tarumanagara misalnya, ia sudah menjalani bisnis online shop ini sejak September 2009. Vina yang awalnya bekerja sama dengan kakaknya, sekarang sudah bisa membayar uang kuliahnya sendiri, sekaligus uang jajannya dari pendapatan bisnis ini. “Jadi awalnya, kerjasama sama cici (panggilan kepada kakak perempuan), bikin online shop. Pertamanya sih coba-coba, eh ternyata tertarik, jadinya terus deh sampai sekarang.” ujar pemilik FiTuFy Ol-Shop ini. Vina menjelaskan, kebanyakan ia menjual celana di ol-shop nya yang diambil dari saudara sepupunya yang membeli grosiran di Tanah Abang dan Vina menjadi salah satu distributornya. Produk lain, seperti handbag, blouse, atau make-up ia dapat dari teman-temannya yang juga membuka bisnis online shop. “Kerja kayak gini asyik sih, ngga terlalu repot dan ngga ganggu jadwal kuliah. Kan semua transaksinya via blackberry. Pesen, deal, transfer, kirim deh”  jawab Vina ketika ditanya apakah bekerja sambilan ini mengganggu waktunya kuliah. “Palingan kalau lagi banyak order aja, bbnya bisa non-stop bunyi.” tambahnya.


Selain Vina, ada juga Cherry, mahasiswi semester 5 Fakultas Desain Interior Universitas Tarumanagara yang bekerja sebagai social bush di salah satu perusahaan social media marketing dan menjadi sales di perusahaan produk rambut. Awalnya, Cherry diberitahu oleh temannya yang bekerja di socmed marketing tersebut bahwa ada lowongan bekerja sebagai admin akun-akun twitter beberapa perusahaan. Cherry langsung mengirimkan CV (Curricullum Vitae), melakukan wawancara, dan diterima. Sudah 1 tahun Cherry bekerja sebagai admin beberapa akun twitter perusahaan. “Kerjanya sih cukup simpel, kita ditargetkan harus punya sekian ribu followers dalam waktu beberapa hari, terus ya nge-tweet tentang perusahaan itu. Terus kerjanya dirumah, cuma perlu ke kantor seminggu dua kali.” ujar Cherry ketika ditanya bagaimana kerjanya menjadi social bush.  Selain itu, Cherry juga menjadi sales sebuah perusahaan produk rambut di Indonesia yang baru dipasarkan. Sama seperti Vina, Cherry hanya mengandalkan blackberry yang dipinjamkan oleh perusahaan untuk mengerjakan pekerjaannya. “Semua order by BBM atau SMS sih, nanti kalau sudah OK, kita e-mail untuk bukti.” jelasnya. Cherry mengakui, terkadang ia juga keteteran jika order sedang ramai dan tugas kuliah juga menumpuk. “Tapi ya gapapa sih, namanya juga kerja sambil kuliah, pasti ada enak-ngga enaknya.” lanjut Cherry. Sejak bekerja, Cherry tidak lagi menerima uang jajan dari orang tuanya. “Ya, bekerja ini kan emang tujuannya buat nambah uang jajan hehehe” ungkapnya.
Banyak alasan mengapa mahasiswa/i membuka usaha online, diantaranya yaitu praktis, simpel, mudah, dan tidak mengganggu jadwal mereka kuliah. Maka tidak heran, banyak mahasiswa yang menjalani usaha ini. Selain menjadi pemilik, banyak juga mahasiswa yang memakai jasa online shop tersebut. Mereka memilih belanja online karena praktis, tidak perlu ke luar rumah. “Kalau di ol-shop kan tinggal liat, kalau suka tinggal transfer, terus barangnya dikirim. Jadi ga usah ke mall lagi.” ujar Chrissa, mahasiswi Fikom Untar yang gemar berbelanja online. Chrissa bisa menghabiskan 100-150 ribu Rupiah per bulan untuk berbelanja melalui internet. Lain dengan Chrissa, yang cenderung membeli produk fashion, Giovanni, lebih sering membeli CD/DVD Kpop. “Toko-toko kaset di Jakarta suka engga lengkap. Jadinya aku sering PO (pre-order) dulu di internet.” katanya. Karena gemar boyband Korea, Giovanni mengaku, ia sering membeli CD dan poster boyband asal negeri ginseng di Gasoo Galore, online shop yang khusus menjual pernak-pernik dari Korea Selatan.
‘Demam’ ol-shop ini tentu ada positif dan negatifnya. Positifnya, mahasiswa menjadi lebih aktif, kreatif, dan inovatif untuk hidup mandiri, menjadi mengerti bagaimana sulitnya mencari uang sendiri. Namun, jika terlalu difokuskan, karena masih kuliah, nantinya malah akan menjadi beban. Bukan beban dalam buruk sekali, tetapi ditakutkan akan mengganggu jadwal kuliah dan mengganggu konsentrasi belajar. Tentunya mahasiswa tidak ingin hal itu terjadi. Maka, pintar-pintar bagaimana kita dapat membagi waktu antara kuliah dan bekerja.

[PROFIL] Ita Sembiring, Penulis Setiap Tragedi - Tugas

'Penulis Setiap Tragedi', Itulah julukan yang diberikan wartawan kepada Ita Sembiring. Wanita kelahiran Medan, 45 tahun yang lalu ini memang ahli dibidang menulis kisah-kisah yang kerap terjadi disekitar kita sehari-hari dan dituangkannya menjadi novel yang menarik untuk dibaca.
Ita sudah menulis sejak ia duduk di bangku SD. Saat itu, Ita kecil menulis sebuah puisi tentang kampung halamannya dan dimuat di koran lokal di Medan, Sinar Indonesia Baru. Sejak dimuatnya puisi tersebut, Ita semakin giat menulis puisi dan cerpen. Saat ditanya mengapa ia suka menulis, ia menjawab bahwa saat ia menulis, ia mengalami kepuasan batin. “Kalau sedang menulis, rasanya seperti menjadi Tuhan. Karena kita bisa menciptakan dan mengatur tokoh kita sendiri.” ungkap S1 FISIP Universitas Indonesia tersebut.
Tekad Ita untuk menjadi seorang penulis novel semakin bulat ketika SMP, bungsu dari lima bersaudara ini diajak oleh kakak-kakaknya pergi menonton di salah satu bioskop. “Waktu itu, kita pergi ke bioskop kecil, nonton film yang berkesan banget, judulnya Best Seller. Film tentang kakek tua yang kekeuh menulis sampai tulisannya jadi buku. Bener aja, bukunya jadi best seller. Keluar dari bioskop, saya ingat sekali, saya bertekad untuk jadi seperti kakek itu. Suatu saat, nama saya harus ada di buku.” ujar pengagum tulisan-tulisan Pramoedya Ananta Toer dan Mario Puzo itu.
Tahun 1998 menjadi tahun yang tak terlupakan bagi ibu dua anak ini. Buku pertamanya, Catatan dan Refleksi Tragedi Jakarta, 13-14 Mei ’98 diterbitkan. Waktu itu, Ita yang baru kembali dari kampus, terjebak di jalan karena adanya kerusuhan dimana-mana. Disaat terjebak itu, Ita teringat pada Zlata Filipović yang terkenal dengan Zlata’s Diary-nya, menuangkan catatan hariannya menjadi sebuah buku. Ita pun berpikir, jika Zlata bisa, mengapa ia tidak mencoba menulis Catatan Tragedi. Jadilah ketika itu, ia membuat tulisan-tulisan kecil mengenai apa yang ia lihat, apa yang ia dan korban lainnya alami. “Saya naik mobil pick up sama orang-orang lain, saya ngeliat sendiri kerusuhan itu, dimana-mana kebakaran. Saya bikin notes-notes kecil didalam mobil. Semua yang saya lihat dan alami, saya tulis.” cerita wanita yang pernah tinggal di Belanda selama 7 tahun itu. Begitu sampai dirumah, ia langsung mengetik dan mencetaknya. Setelah tulisannya rampung, langsung ia serahkan ke penerbitan. Buku tersebut disetujui dan langsung diterbitkan. Dua minggu setelah terbit, langsung cetakan kedua. “Benar-benar surprise banget, kayak mimpi. Akhirnya impian saya terwujud. Nama saya ada dibuku itu hehehe...” ucapnya sambil tersenyum.
Tidak berhenti sampai disitu, wanita berdarah Medan-Belanda ini terus menulis tentang kejadian-kejadian yang terjadi. Seperti novelnya, Negeri Bayangan: Terrorist Free, yang menceritakan tentang tragedi WTC 11 September. Juga novel No Velvere: Biarkan Aku Pulang, yang diangkat dari kerinduan Ita akan Tanah Air ketika ia tinggal di Belanda. Tidak heran, Ita dijuluki ‘penulis setiap tragedi’ karena kerap menulis tragedi-tragedi yang terjadi. “Saya kalau nulis, 90% kisah ‘nyata’” ujar Ita sambil membuat tanda kutip dengan jarinya.
Dalam salah satu bukunya bersama Muhammad Misrad, Jakartaku Harapanku, Ita mencoba membuat coretan menjadi buku. Berawal dari coretan warga Jakarta tentang usulan dan uneg-uneg seputar Jakarta melalui spanduk putih besar yang dibentangkan di Bundaran Hotel Indonesia saat memperingati HUT DKI Jakarta tahun lalu. Ita yang ikutan mengisi spanduk tersebut mendapat ide untuk menuangkannya menjadi sebuah buku. Ita pun mengajak Mice, begitu biasa Muhammad Misrad disapa, untuk menggarapnya. “Saya bekerja sama dengan Ita dalam pembuatan buku ini karena menurut saya gaya bahasa Ita yang enak, santai namun lugas, cocok dengan gambar-gambar saya. Ita juga penulis yang baik, easy-going. Sehingga bekerja sama dengan Ita terasa mengasyikkan.” jawab komikus itu ketika ditanya bagaimana kesannya bekerja sama dengan Ita Sembiring, via e-mail beberapa waktu lalu.
Ita mengaku, ia jarang sekali menulis sambil berimajinasi. Ita juga bercerita, bahwa tidak ada mood khusus untuknya dalam menulis. Ia dapat menulis kapan dan dimana saja. Ketika ditanya soal inspirasi, wanita yang hobi menari ini berkata, disaat sedih dan tertekan pun, kita bisa mendapat inspirasi, jadi jangan takut untuk menulis hanya karena belum mendapat ide. Kejadian-kejadian kecil jika dirangkai dengan indah juga bisa menghasilkan tulisan yang baik, seperti buku Jakartaku Harapanku. “Tinggal kita yang mau apa enggak mempublishnya.” ujarnya. “Orang-orang  sudah takut duluan sebelum mencoba. Padahal, kita belum tahu nantinya, siapa tahu bisa jadi best seller ‘kan...” tambah Ita, yang juga mengajar creative writing ini. “Saya mengajar creative writing bukan ngajarin mereka teknik nulis, tapi bagaimana membangun rasa percaya diri dalam menulis.” ungkapnya. Karena menurut Ita, biasanya yang sulit adalah membangun rasa percaya diri tersebut. Maka, saran Ita kepada para penulis muda, jangan takut dengan adanya perubahan, melainkan buatlah perubahan dan jadilah bagian dari perubahan itu. Yakin bahwa buku yang dibuat tersebut pasti akan ada yang membaca, walaupun hanya 1 dari 10 orang. Serta jangan lupa percaya diri. Karena kalau diri sendiri kita tidak yakin akan buku kita sendiri, bagaimana orang lain akan menghargainya juga. “Saya waktu itu sih maju aja terus, soal diterima atau ditolak urusan belakang, yang penting usaha dulu. Kalau ditolak, ya revisi lagi, kirim lagi, sampai bukunya terbit.” kata Ita sambil tertawa.

Bu Ita ini emm sumber inspirasi deh, beliau kalau ngobrol asik banget terus berkomunikasinya juga baik sekali hehehe cocok deh jadi PR Manager di sebuah perusahaan MLM terkemuka internasional :D

banyak banget quote-quote dari Bu Ita yang bagus, dan bisa jadi pedoman buat kita juga hehehe yang penting TERUS BERUSAHA dan jangan pantang menyerah! :)

Love L


xxx


image source : facebook/google

Sabtu, 24 November 2012

[KISAH] NITI, PEJUANG KEBAHAGIAAN SENDIRI

hai teman-teman.. kembali lagi bersama lia disini..
lagi sore-sore adem adem gini mau bagiin cerita sore buat teman-teman semua..
kemarin, gw dan teman-teman sekelompok gw di kelas jurnalistik abis bikin liputan yang membuka mata hati gw (dan mungkin juga temen-temen sekelompok).
gw ada tugas untuk bikin feature televisi dan gw memilih seorang pemulung deket rumah gw, namanya Bu Niti.

ini link youtube hasil tugas gw : http://youtu.be/Y7pL3ajN_ys

gw udah lama kenal sama Bu Niti tapi ya kenal-kenal gitu doang. dia dateng, ngambil sampah, dia pergi. selesai.

nah Bu Niti ini udah beberapa kali jadi 'objek' gw untuk bikin tugas, yaaa dia jadi narasumber gw gitu deh. jadi ketika diminta kesediaan beliau untuk lagi-lagi menjadi sasaran gw dan teman-teman untuk dibuntuti selama setengah hari, ya Bu Niti pasrah aja (ini tanpa unsur pemaksaan saudara-saudara)

Hari Kamis siang, sekitar pukul 2, gw dan ketiga temen gw udah sampai di lokasi tempat kita ketemuan. kita deg-degan banget (ok ini fiksi). kita tungguin Bu Niti kok udah jam 2 dia ga nongol-nongol. akhirnya kita putuskan untuk ke rumahnya (menurut sumber terpercaya). eh dia ga ada dirumah. kata tetangga depan rumahnya Bu Niti baru aja cabut KE TEMPAT KETEMUAN. ok, balik lagi deh.

Singkat cerita, setelah ketemu sama Bu Niti, kita bingung mau mulai darimana (kok jadi berasa blind date sih) akhirnya kita memutuskan untuk shoot scene secara terpisah. jadi kita shoot Bu Niti lagi jalan mungutin sampah dari berbagai angle. Selama kita jalan bareng, asli ngeselin banget. bukan ngeselin karena buntutin Bu Niti ya, tapi banyak gitu orang-orang kepo yang teriak "neng shoot kita juga dong" apa banget kan. tapi yasudahlah, anggap saja itu hanya suara orang-orang norak yang mau numpang eksis. sekitar 1 jam kita ngikutin Bu Niti mulung.

Setelah kita dapetin scene-scene yang top, kita beralih ke rumah Bu Niti. sebelum itu rencananya kita mau ikut Bu Niti jualin sampah yang udah dia pungut selama seharian itu ke tukang pemborong barang bekas. namun rencana hanyalah tinggal rencana. sang pemborong PULANG KAMPUNG. nah bingung lah kita tapi ya udah, kita tetep ngikutin Bu Niti.
Bu Niti ga kehilangan akal, dia nyamperin rumah ibu-ibu yang juga tukang pemborong sampah. tapi disini sedih banget temen-temen. beneran sedih. ibu-ibu itu ga mau nerima sampahnya Bu Niti. entah dia udah kebanyakan sampah atau takut sama bosnya Bu Niti T___T

disini gw ngebayangin aja sih, kasihan banget sama Bu Niti.. sehari beliau hanya dapet 15 ribu cukup buat makan minum doang. nah kalo bosnya ga ada dan sampahnya ga terjual berarti dia ga makan kan...

selesai sama pemborong, kita ke rumahnya Bu Niti. dan ternyata itu bukan rumahnya Bu Niti. itu rumah bosnya. jadi, rumahnya kecillll banget, terus kebagi dua gitu. didepan rumahnya banyak banget tumpukan sampah, begitu masuk rumahnya yang cuma satu ruangan, ternyata didalem rumah, dibagi dua lagi rumahnya. setengah space untuk sampah botol-botol dan digabung sama jemuran dan ada sumur didalam rumah itu. bener-bener pengap dan gw ga ngerti lagi. mungkin karena selama ini cuma liat di tv keadaan rumah kumuh, dan sekarang. gw berdiri disana, ngeliat langsung keadaannya.

Bu Niti, yang hidup sendirian karena suaminya udah meninggal setahun lalu, anaknya juga balik ke kampung ninggalin Bu Niti sendiri. Bu Niti tidur di lemari yang berdinding papan kayu dan parahnya, cuma setengah lemari itu tempat tidur Bu Niti. ia tidur didalem box kesimpulannya. cuma ukuran 1,5x1 meter dan ada tv kubus yang dimasukin bosnya sebelum dia pulang kampung. takut tvnya kalo taro di luar ada yang ngambil. tambah sempit lah ruangan itu. buat masuk kedalem aja, Bu Niti mesti nungging nungging.

gw sama temen-temen ngerasa iba banget sama keadaannya Bu Niti. sekali lagi, mungkin karena sekarang gw liat sendiri keadaan pemulung tuh kayak gitu, ditambah Bu Niti badannya kurus banget, matanya yang sebelah kiri buta.

Ini Bu Niti :


Tapi walaupun begitu, Bu Niti dikenal baik sama tetangga dan ibu-ibu sekitar dimana dia suka jalan mulung, ya kalo siang mungkin dia ga ngerasa begitu sepi kali ya...

pokoknya terharu banget sama Bu Niti. Bu Niti bener-bener tangguh dan terus berusaha.. coba deh gw, udah banyakan ngeluh kalo lagi banyak tugas.

gw kalo pulang kerumah, buka tudung saji, makanannya sederhana sedikit, gw udah ga mau makan dan beli makanan diluar

gw kalo pulang kerumah mati lampu, udah marah marah ga jelas

gw suka berantem sama kakak-kakak gw

coba Bu Niti.. udah syukur sehari masih bisa makan minum
udah syukur ada atap untuk berteduh

sekali lagi gw makasih banget sama Bu Niti udah ngebantu gw ngeliat dunia ini secara beda. gw harus banyak belajar dan mensyukuri hidup ini..


makasih Bu Niti...

"terus berjuang, Bu Niti.. Semangatmu, Inspirasi kami"


Love

xx

Minggu, 18 November 2012

i believe in You

gw mem post lirik lagu Celine Dion dan Il Divo ini karena gw ini termasuk salah satu lagu penyemangat dikala gw lagi down.. lagunya bagus, liriknya juga bagus. mengingatkan kita untuk terus percaya padaNya dalam keadaan apapun dan jangan pernah menyerah karena kita ga sendirian :-)

Lonely, the path you have chosen
A restless road, no turning back
One day you will find your light again
Don't you know
Don't let go be strong

Follow your heart
Let your love lead through the darkness
Back to a place you once knew
I believe, I believe, I believe in you

Follow your dreams
Be yourself, an angel of kindness
There's nothing that you cannot do
I believe, I believe, I believe in you


Tout seul
Tu t'en iras tout seul
Cœur ouvert
A l'univers
Poursuis ta quête
Sans regarder derrière
N'attends pas
Que le jour
Se lève

Suis ton étoile
Va jusqu'où ton rêve t'emporte
Un jour tu le toucheras
Si tu crois, si tu crois, si tu crois
En toi

Suis ta lumière
N'éteins pas la flamme que tu portes
Au fonds de toi souviens-toi
Que je crois, que je crois, que je crois
En toi

Someday I'll find you
Someday you'll find me too
And when I hold you close
I know that it's true

Follow your heart
Let your love lead through the darkness
Back to a place you once knew
I believe, I believe, I believe in you
Follow your dreams
Be yourself an angel of kindness
There's nothing that you cannot do
I believe, I believe, I believe in you

xx


L

source: metro lyrics



Sabtu, 17 November 2012

me self, bigger introduction

nama gw natalya. gw biasa dipanggil lia sama temen-temen gw, kalo dipanggil nat seringan ga nengok :p

gw lahir tahun 1992, jadi saat gw menulis post ini, gw mendekati 20 tahun karena gw lahir dibulan Desember...

gw cewek biasa, tinggal sama keluarga yang sederhana. gw lulus TK, SD, SMP, dan juga SMA. untuk SMA, gw ambil jurusan pariwisata karena gw suka berjalan-jalan hahaha dan kepo.

tadinya ohiya gw pengen jadi tour leader, karena asik kali ya bisa keliling dunia. tapi ternyata tau ga sih, perjuangannya itu loh yang dahsyat. hahaha jadi selama kelas 1 dan 2 ya masih bisa lah gw hadapi walaupun ya ngapal two city codes, ticketing, fare (itu loh itung2an harga tiket pesawat) awalnya gw kira tuh tiket simple aja, tinggal beli sama airlines nya terus tambahin profit. EH TERNYATA ga gitu loh pemirsa. ada itung-itungan ribet hahaha ya jadi mesti itung berapa jarak lo ke negara itu, berapa kali lo ganti pesawat, tax, oh ya ampun, mesti extra teliti. singkat cerita, gw menghabiskan dua tahun tetap dengan suka cita walaupun perjuangan cukup berat. naaaah di kelas 3 lebih asik lagi. dengan 3 bulan PKL ( Praktik Kerja Lapangan ), ditambah try out2, ujian nasional, ujian sekolah, ujian praktik! voila! jadilah gw menikmati kelas 3 gw dengan berbahagia.

dimulai dengan dikejutkan oleh bapak ibu guru gw bahwa akan ada ujian tertulis sekolah IPA! what? gw masuk pariwisata kok...... hahhaa tapi tenang, man. IPA nya ya masih bisa dijangkau. lalu, gw PKL di salah satu travel agent yang cukup terkemuka di Indonesia, yang branch-nya. sungguh asyik. ini. beneran. asik.

asik karena senior-senior nya baik semua. asli baik! <3
ga asik karena ternyata jadi ticketing plus ngurus dokumen2 perjalanan dan hotel itu capek!

hahahaha tapi 3 bulan itu jadi 3 bulan yang berharga buat hidup gw. gw belajar mandiri. itu yang pertama. gw ke kantor ngerasain jadi karyawan, gw naik bus transjakarta yang aduh ampun ga lagi lagi, gw makan siang di belakang kantor sampai sakit perut, gw makan di pantry bareng senior, tuker2an bekal, punya KLIEN tetap :D, ngelayanin walk-in-guest sambil ngantuk-ngantuk. ngelayanin via telpon sampai kupingnya sakit T.T, salah issued tiket! ( huhu gw jadi sedih kangen mereka semua ), ngerasain diomelin tamu, pokoknya seru banget banget banget kerja di V**A Tour <3

jadilah gw selesai PKL dan pikiran gw terbuka. gw. ga. mau. ambil. jurusan. pariwisata. lagi. hahahhaa

singkatnya, JADILAH sekarang gw mahasiswi Fakultas Ilmu Komunikasi UnTar dengan jurusan JURNALISTIK!

hahahha emang udah bakat kepo dan bawel banget banget, jadinya gw masuk jurusan ini. gw mantap banget pas pilih jurusan ( ga kayak beberapa temen gw yang masih bingung mau advert/pr HIHIHI ) kenapa juga ga mau jurnalistik siiiicccch

gw mencintai jurusan gw sekarang. buktinya sekarang gw lagi sambil ngerjain tugasnya hahahhaa
jadi tolong lah di view terus blog gw, di isi guest book nya ^________^v

gw suka jurnalistik karena gw suka nulis, gw suka kepo, gw suka cari-cari berita, gw suka jalan-jalan, gw suka ketemu orang-orang terkenal. gw sangat pengennnn ketemu Oprah Winfrey. she's so inspiring.

intinya gw pengen serius menekuni dunia ini. gw harap ini ga jadi seperti keinginan gw jadi tour leader dulu, karena gw bener-bener pengen keliling dunia menyampaikan pesan perdamaian ( GAYA LU )

heheehe ya jadi reporter dulu lah! hahahhaha dukung dan doakan saya teman-teman


makasih ya udah baca ( loh? )

hahaha terus baca ya! gw akan mem post masih banyak lagi tulisan-tulisan menarik dan bermanfaat lainnya!


xxxxx

L


source: google(dot)com

Jumat, 16 November 2012

GO BLOG !!! cyber journalism edition

hi !!! 

salam hangat untuk temen temen semua yang udah membuka blog gw hihihi

gw to the point aja deh XD



gw ada tugas nih untuk bikin blog dari mata kuliah jurnalistik yang gw ambil : cyber journalism bersama bapak Stanley, tugasnya itu ya seputar menulis blog, buku tamu, dan ya kontennya

gw mendapatkan ide untuk mempromosikan blog gw dengan judul ini : GO BLOG !
(nb: yang mungkin nih, udah pernah dipakai sama blogger lain, di tulisan ini gw meminta izin buat gw copy dan cat hihi :-P)

so, guys, please kindly visit my blog :

www.lyaaaw.blogspot.com

dan juga buku tamunya :

http://lyaaaws.123guestbook.com/

di blog gw, gw juga akan mengisi dengan tulisan-tulisan yang berguna tentunya, misalnya cerita liburan-liburan gw :-) ; resep-resep ; fashion ; tumpahan hati gw XD ; lirik-lirik kesukaan gw ; kesukaan gw dan masih banyak lagi. (INI SERIUS)

hahahah

so please help me *wink*

neomu neomu kamsahamnida
merci beaucoup
thank you so much
TERIMA KASIH

bienvenue :-)


xx

L

Jumat, 09 November 2012

Through The Fire

when it's this good, there's no saying no
I want you so, I'm ready to go
Through the fire, to the limit, to the wall
For a chance to be with you
I'd gladly risk it all


Through the fire, through whatever, come what may
For a chance at loving you
I'd take it all the way



Right down to the wire, even through the fire



xx